Belakangan ini banyak banget yang menganggap dirinya berani, padahal sebenarnya pengecut. Yup, boleh ada orang yang menyangkal hal ini. Tapi enggak ada yang bisa lari dari kenyataan ini. Sekarang mungkin adalah tantangan yang berat bagi para remaja. Dimana masa depan mereka adalah sesuatu yang harus mereka pikirnkan dari sekarang.

Lulus sma. Adalah suatu tolakan yang akan menjadi suatu ukuran bagi mereka. Yak, cari kerja. Sebab sekarang bukan jamannya cari kerja setelah lulus kuliah. Tapi hanya beberapa orang yang gak bisa maju. Yaitu orang yang hanya jalan ditempat. Karena mereka gak move on. Yah, persis seperti apa yang aku lakukan belakangan ini. Aku, gak berubah. Masih tenggelam dalam perasaan yang akan terus membuat orang gak akan bergerak kemana-mana, aku menyebutnya, males.

Orang yang males, gak bakal jadi apa-apa, tapi anehnyan inilah yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Dan ini gak pandang umur, apalagi abg seumuran aku (20 tahun). Kami (kita) lebih suka menghayal, ketimbang harus bekerja keras. Lalu berharap tiba-tiba datang keajaiban dan mewujudkan semua impian tersebut.

Diantara titik balik kehidupan, yang jatuh bisa bangkit, dan yang sedang sukses bisa mendadak jatuh. Aku mulai berfikir. Apa yang harus aku lakukan? Merasa terpukul dan tidak melakukan apa-apa ditengah ketidakpastian ini? Hati kecilku berkata tidak, tapi pada kenyataannya, inilah yang aku lakukan. Meskipun setiap hari aku selalu memotivasi diri ini dengan semangat. Tapi, terkadang keraguan itu selalu datang. Yah, dialah musuh terbesarku saat ini, setelah diriku sendiri.

Apapun yang terjadi diluar sana. Yang jelas perang dalam diriku ini terus berlanjut. Dan harus ku pastikan, bahwa akulah pemenangnya! Atau, aku akan selalu kalah dan termakan oleh jaman dan terus tertinggal dimasa lalu, yang tergenang rasa frustasi.