"Guru itu, pahlawan tanpa tanda jasa!", kata Sigit.
"Iya, kalo kakekku dulu mantan pejuang, ada banyak lencananya didada!", tambahku.
"Kalo kakekku sih gak ada lencananya, soalnya dari dulu kerjanya dagang!", kata Ayong yang mulai bikin topik pembicaraan jadi melenceng, maklum saja, ayong dari keluarga tiong hoa yang hingga ibu bapaknya turun temurun menjadi pedagang.
Sebenernya kami sedang bicara dalam bentuk ngerumpi. Pada waktu itu, kami ngumpul berlima, tapi entah kenapa 2 orang yang lainnya hanya diam. Entah karena mereka lagi gak mod, atau lagi puasa ngomong, tapi yang jelas, mulut mereka berdua selalu menganga saat tiga teman lainnya sedang asik debat (DEmam memBAnTah).
Siang itu kami berlima dengan lugunya ngerumpi, layaknya emak-emak yang hoby ngegosip. Yang kalo diliat dari jauh, serunya kita tuh kaya orang yang lagi rapat pleno, padahal sebenarnya obrolan kita tuh kaya bemo yang gak tau tata tertibnya dalam lalu lintas, mobil bukan, tapi dibilang motor, ban-nya ada tiga! (absurd kan?)
Maklumlah yah... soalnya waktu itu kami masih anak 3 SD yang masih bau kencur. Entah kalo sekarang namanya apa? (anak bau deodorant mungkin...)
Sebenernya kita lagi ngebahas masalah guru, yang katanya mereka pahlawan tanpa tanda jasa (topik pembicaraan ini dibuat oleh Sigit). Tapi masalahnya tiba-tiba dibawa kejaman perang oleh aku (yang masih kelas 25 SD), lalu dibawa lagi ke sektor perdagangan oleh Ayong. Sedangkan 2 orang temanku yang lain cuman diam dan menyimak. Awalnya aku ngira kalo mereka berdua gak tau apa-apa, karena cuman bengong kaya orang autis. Tapi ternyata mereka emang gak tau apa-apa... -_- (freak!)
Bayangin apa jadinya kalo guru-mu adalah seorang mantan pejuang!
Mungkin waktu beliau ngajar matematika, jadinya kaya gini, "1000 belum tentu lebih besar daripada seratus! Karena waktu kami dimedan perang, kami tidak gentar melawan 1000 orang tentara jepang yang datang menyerang markas kami, yang hanya beranggotakan 100 orang prajurit. Dan kami serentak berteriak... MAJU TAK GENTAAAAR....!!!!". *SEREM abis! sambil geleng-geleng. -_-
Lagu kalo misalkan , gurumu adalah ahli perdagangan!
"Anak-anak... Berapa kira-kira keuntungan menjual beras 50kg jika harga pokoknya adalah Rp 1500/kg sedangkan harga jualnya Rp 2000/kg?"
Lalu ada yang jawab, "Rp 25000,- pak!"
"Salah!", kata si guru, lalu beliau lanjutin lagi, "Kamu bisa dapat keuntungan 100% jika jual sembako itu menjelang bulan puasa Ramadhan!!!". *nah loh? malah tambah gak nyambung kan...?
So, balik ke tema lah ya...
"Ngefans sama guru" dan kita gak bahas lagi masalah ceritaku waktu kelas 5 SD. (yang absurd itu)
Beranjak agak gedean dikit, kelas 6 SD aku sempet ngefans sama guru bahasa inggris!
Soalnya waktu itu, gurunya selalu berpenampilan rapi banget
Bukan-bukan...
Tapi jujur karena aku baru tau pelajaran bahasa inggris waktu kelas 6 SD. Padahal di SD laen udah ada mulai kelas 4. (kasian...)
Nah, waktu kelas 6 aku juga baru tau, kalo bahasa inggris itu sangat penting!
Soalnya orang diseluruh dunia, yang berbeda-beda suku dan bahasanya, biar nyambung ngorolnya, mereka pake bahasa inggris!
Makanya aku pengen pintar bahasa inggris
Akhirnya...
Sampe kelas 2 SMP, aku sangat rajin belajar bahasa inggris. Sampe akhirnya nilai bahasa inggrisku selalu diatas rata-rata. Dan ada salah satu guru bahasa inggris di SMP ku yang nyuruh aku ikutan lomba cerdas cermat bahasa inggris, ngewakilin sekolahku. Tapi karena takut nanti bikin malu sekolah dan karna aku juga gak PD, aku gak ikutan lomba itu. Dan gara-gara hal itu juga, guru yang awalnya care banget sama aku, jadi kurang respect...
Aku akui itu kesalahan besar aku. Bahkan sampe sekarang kejadian bodoh itu terkadang muncul saat aku sedang down, dan tambah bikin down! (ini maksudnya apa coba...? down bikin down?)
Pokoknya gitu deh...
Aku nyesel banget...
Dan demi menebus kesalahan bodoh itu, pernah aku berjanji kaya gini, "kalo ada guru yang nyuruh aku ikuta lomba bahasa inggris lagi, aku gak bakalan nolak!!!".
Tapi nyatanya sampe aku lulus SMA, kesempatan itu gak pernah datang... -_-
Lambat laun, karna terlalu fokus sama bahasa inggris, aku jadi sering lebih deket sama guru bahasa inggris, baik itu guru cowok, atau cewek, aku selalu dianggap lebih dari teman-teman yang lain. Sempet salah seorang guru aku bertanya, "Kamu mau jadi guru bahasa inggris gak Rick?". Gak pernah terpikir dibenak aku buat jadi guru. Tapi entah kenapa pertanyaan salah seorang guru itu menjadi sebau motivasi aku...
Lalu aku pun berkata dalam hati... "Aku pengen jadi Guru bahasa inggris...!!!".
Dan akhirnya setelah SMA, aku masuk Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM). (loh....??? gak nyambung)
Beginilah kehidupan, terkadang apa yang kita cita-cita kan belum tentu terwujud.
Tapi juga, bukan berarti enggak bisa terwujud...
Seenggaknya, sekarang aku udah jadi guru komputer di sebuah lembaga pendidikan dikotaku. ^_^
Kesimpulan tulisanku kali ini :
"Ngefans sama sesuatu, terkadang membuat kita terinspirasi dan mencita-cita kan ingin menjadi seperti apa yang kita bayangkan.
Tetapi perbedaan pencapaian pada kenyataan, buka jawaban untuk mengubur cita-cita kita.
Karna terkadang yang kita capai adalah berkah terbaik dari Tuhan kita (Allah SWT). ^_^ "
0 comments
Sebelum komentar, klik "Notify Me" untuk mengetahui komentar anda telah dibalas oleh saya atau pembaca blog saya.