Lanjutan postingan sebelumnya (Cerita aku sebelum mendapatkan hatinya...).
Aku gak tau mesti gimana...
Karna mengaharapkanmu, kaya lagi menarik karet, saat aku menarik karet itu sekuat tenaga kemudian dia akan kembali seperti semula, saat ku lepas. Artinya, gak peduli seberapa kuat dan sabarnya aku menunggu kamu, kamu akan kembali kepadanya, saat kamu hampir aja bisa dekat denganku dan pisah dengan dengannya.
Jujur aku lelah, dan hampir menyerah...
Kesempatan yang aku tunggu, kayanya gak pernah datang dan hampir gak mugkin datang!
Kesempatan itu... "Kesempatan Hampa".
Saat ku mendengar semua curhatmu, aku gak tahan dengan semua yang kamu keluhkan.
"Kenapa bisa, ada cowok yang nyia-nyiain kamu...?", begitu pikirku.
Tapi dalam kenyataan, memang gak ada yang mustahil. Tuhan itu memang maha besar.
Dan Tuhan maha tau, kalo aku sayang banget sama kamu. Tapi tidak dengan kamu, kamu gak akan tau kalo aku sayang sama kamu, kalo aku gak bilang. Ingin rasanya aku ungkapkan kalo "aku sayang sama kamu", masalahnya kamu masih pacaran.
Lama kelamaan, rasa sabar dalam menunggu hatimu itu, menumpuk dan menumpuk, hingga akhirnya berubah menjadi perasaan jenuh, kesal, dan putus asa. Lalu aku simpulkan menjadi sebuah kata yang sederhana. "Aku menyerah...". Mungkin lebih mudah, jika aku tak lagi mengaharapkanmu, dan mencari yang bisa memberiku harapan baru. Ya, itulah yang ada dibenakku saat itu!
Benar saja... "Pucuk dicinta, ulam pun tiba".
Gak berselang lama dari keputusasaanku mengharapkan hatimu, dia pun datang. Seorang cewek yang bisa memberi aku harapan baru. "Nah, sekarang siapa yang salah?"
Menunggu juga ada batasnya kan...?
Kaya bait lagu (Ken - Batas Waktu)
"Menunggumu mungkin harus ada batas waktu
Bila yang ku tunggu ternyata membuat diriku jenuh
Ku ingin s’gera lupakan smua tentang dirimu
Karena kini mimpiku terusik oleh senyum yang lain
Ku jatuh cinta lagi
Saat ku menanti
Jawaban cinta dari dirimu
Kini aku tak perduli
Dia yang ku pilih
Salahkah bila ku melupakanmu"
Pasti bisa kalian tebak apa yang terjadi selanjutnya... (ceritanya udah pernah aku tulis, baca dipostinganku yang sebelumnya, klik link berikut ini :
1. Bagaimana caraku mencuri hatinya... (bukan bencananya...)
2. Bagaimana aku mencuri hatinya (dan menjadi cowoknya...)
1. Bagaimana caraku mencuri hatinya... (bukan bencananya...)
2. Bagaimana aku mencuri hatinya (dan menjadi cowoknya...)
Tentu aja aku gak sia-siakan kesempatan ini, tapi bukan berarti aku jadikan ini pelampiasan kesalku.
Karna dalam kamusku...
"Cinta itu bukan mainan, kalau pun aku gak cinta, lebih baik aku gak pacaran".
"Cinta itu bukan mainan, kalau pun aku gak cinta, lebih baik aku gak pacaran".
Dan "yang terjadi saat aku menunggu hatimu" adalah saat dimana aku menemukan hatinya...
Maaf jika keputusan ini harus aku ambil...
Cerita ini masih belum selesai, dan masih berlanjut di postingan selanjutnya. ^_^ :
0 comments
Sebelum komentar, klik "Notify Me" untuk mengetahui komentar anda telah dibalas oleh saya atau pembaca blog saya.