Sebagai mahasiswa, gue mencoba untuk berfikir lebih kritis, dan mencoba lebih respon pada keadaan disekitar gue. Tema gue kali ini adalah…"Uang". Semua orang butuh uang. Mulai dari kecil, kalo kita gak punya uang, pasti BT. Misalnya aja, waktu mau beli permen tapi gak punya uang. Sudah pasti kita gak bisa beli permen. Hingga beranjak dewasa, tetep sama! Nah... gue rasa, tema ini asyik benget deh kalo dibahas. Gak percaya? Coba tanya pada rumput yang bergoyang... (emang bisa?).
Banyak sekali cerita tiap manusia tentang masalah uang dalam kehidupan mereka. Ya… mulai dari yang kaya, sampe yang miskin, pasti butuh uang. Namun apa pendapat mereka tentang uang itu apa. Contohnya, ketika sebagian orang yang gue tanya apasih itu uang? Maka sebagian besar jawabannya adalah sebagai berikut.
‘Uang adalah alat tukar menukar’
Ini masih masuk akal. Tapi bukan itu jawaban yang gue harapkan. Gue pengen nyari jawaban yang lebih kompleks! Setelah gue coba tanya…tanya…dan tanya lagi… Para responden gue makin memberikan jawaban yang semakin bervariasi…! Mulai dari yang paling nyambung.
‘Semua orang itu butuh uang! Siapa yang gak butuh uang…? Jadi menurut saya, uang itu bukan hanya alat tukar menukar. Tapi sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan pokok! Kalo gak ada uang, kita bisa miskin. Kalo kita miskin, maka kita gak akan dipandang dan hanya menjadi sampah masyarakat!’ jawab salah seorang responden gue.
Meskipun terkesan ekstrim, tapi gue rasa, ini adalah jawaban yang masuk akal! Siapa yang gak butuh uang?
Juga ada yang menjawab…
‘Saya gak butuh uang! Karena uang tidak bisa membeli segalanya!’
Bisa gue prediksi orang ini adalah orang dari kalangan frustasi, atau mungkin lebih tepatnya orang yang gak punya uang. Karena keliatan banget sok gak butuh uang, karena sebenarnya dia gak pernah punya uang banyak, kalo pun pernah, uang itu pasti gak bertahan lama ditangan dia. Karena dengan pola pikir demikian, sangat bisa dibaca dengan mudah bahwa sebanyak apapun uang yang dia punya, akan segera dia habiskan. Sebab yang ada dipikirannya adalah ‘kapan lagi saya punya uang sebanyak ini, toh belum tentu besok gue masih hidup’ dan akhirnya… uang itu akan segera habis untuk membeli hal-hal yang bisa dia dapatkan dengan semua uang yang tengah dia punya saat itu. Atau mungkin dia adalah orang yang kebanyakan nonton film drama! Dimana film yang diliatnya selalu menceritakan kalo hidup akan enjoy-enjoy aja tanpa uang!
Ada juga satu jawaban yang malah bikin gue bengong… Ketika gue tanya salah seorang responden, apasih uang itu, dan apa manfaatnya. Jawabannya adalah…
‘Kenapa sih tanya-tanya? Emang mau kasi gue uang yah?’ (Sumpah gak nyambung!)
Ketimbang disebut sebagai jawaban. Ini lebih tepat disebut Trauma Uang! Soalnya kelihatan banget dia tergolong orang yang sangat butuh uang, dan sangat sulit dalam mendapatkan uang. Jadi ketika mendengar kata ‘Uang’, telinganya memerah, sewot, dan emosinya langsung terpicu gara-gara uang.
‘Uang itu bisa bikin lupa segalanya’
Ini juga jawaban yang benar dan masuk akal buat gue! Kenapa? Karena udah banyak kejadian nyata, seorang anak yang tega membunuh orang tua kandungnya sendiri, hanya karena enggak dikasi uang. Apalagi kalo hanya teman, bahkan orang yang gak dikenal. Menurut jawaban ini, bisa kita simpulkan bahwa uang itu ibarat ‘setan’. Dia bisa membisikan hal-hal buruk pada manusia. Untuk mengajak manusia melakukan hal apapun agar bisa memiliki uang.
Dan sangking banyaknya jawaban yang bermacam-macam, mulai dari yang biasa-biasa aja, sampe yang paling gak banget… Jadi dengan berat hati, gue buat sebuah kesimpulan! (Kenapa gak dibahas satu-persatu?) Please deh, gue juga harus istirahat getoh!
Gak ada yang salah dari semua jawaban responden gue. Namanya juga pendapat. Siapa yang bisa bilang itu salah? Karena tiap jawaban pasti ada alasannya. Hanya saja mungkin jawaban itu kurang tepat, atau mungkin perlu dibenarkan. (Jangan pernah bilang ‘diluruskan’, karena ini terkesan porno). Kita boleh berpendapat kalo uang gak bisa membeli segalanya. Itu betul! Uang bisa bikin lupa segalanya. Itu betul! Uang itu ibarat setan, itu juga betul…! Tapi perlu dipikirkan secara logika… sebenarnya jawaban yang demikian itu kurang tepat. Sebab ini adalah jawaban dari manusia yang menyimpulkan uang berdasarkan latar dan lingkungan yang terus menekan mereka bekerja keras untuk mendapatkan uang, sehingga timbul-lah stigma yang demikian. Jadi initinya…
‘Uang memang bukan segalanya’ namun uang bisa membantu kita membiayai pengobatan orang yang kita cintai ketika mereka sedang sakit parah dan harus di operasi. Jika tidak ada uang, tidak bisa operasi, jika tidak ada operasi, kemungkinan sembuh akan kecil. ‘Uang memang tidak bisa membeli segalanya’, tapi dari contoh diatas, kita menyelamatkan nyawa orang-orang yang kita cintai. ‘Uang mungkin tidak bisa membuat kita bahagia’, tapi dengan uang kita bisa menyenangkan orang-orang yang ada disekitar kita. Misalnya mengajak mereka berlibur ke luar negeri! Kira-kira siapa yang tidak akan senang? (Jika ada yang menjawab ada, dia sebenarnya adalah orang yang takut & cukup pengecut untuk mengakui bahwa dia tidak butuh uang, atau karena saat ini dia sedang tidak punya uang untuk mengajak keluarganya keluar negeri).
Yup…, itulah jawaban gue tentang uang. Sebenarnya semua jawaban manusia bukanlah salah uang itu sendiri. Uang tidak salah! Yang salah adalah persepsi manusia itu sendiri! Jika anda orang yang bijak, maka anda akan memiliki pola pikir seperti demikian :
- ‘Uang tidak bisa membuat saya bahagia, tapi dengan uang saya bisa membahagiakan orang-orang yang saya cintai’ (contoh simpel, anda mengajak kekasih anda yang sangat berharga bagi anda cinta berlibur ke luar negeri, meskipun mereka tidak pernah meminta hal tersebut kepada anda, tapi jika anda tiba-tiba mengajak mereka keluar negeri, mereka akan bahagia setengah mati!).
- ‘Uang tidak bisa membeli segalanya, tapi uang bisa mempermudah saya mendapatkan apa yang saya mau’ (membeli mobil sedan mewah misalnya, gak mungkin beli sedan mewah pake daun).
- ‘Uang bukan segalanya, tapi uang bisa membuat saya dan teman-teman saya menjadikan hari ini hari yang tidak akan terlupakan’ (misalnya, mengajak semua teman anda ke restoran mahal, dan anda yang membayar semua tagihannya).
Mulai sekarang, ubahlah persepsi kita tentang uang. Dan jadilah lebih bijak dalam menilai arti uang. Karena Allah hanya akan memberi rezeki pada orang yang selalu berprasangka baik, dan hanya akan memberikan kesusahan kepada orang yang selalu berprasangka buruk!
5 comments
Yup... Uang...Uang...Uang...
ReplyDeleteUang lagi,
Uang lagi,
Uang lagi...
Pusing...! :D
:D
ReplyDelete;))
ReplyDeletekok ga ada yang koment neh? uang bisa bikin muntah.. kalo ditelen... :p
ReplyDeleteHahaha....
ReplyDeleteiya mbak fitri, bisa jadi referensi baru tuh...
hihi... ;))
Sebelum komentar, klik "Notify Me" untuk mengetahui komentar anda telah dibalas oleh saya atau pembaca blog saya.